Anda memiliki usaha atau bisnis yang sudah berjalan? Apakah Anda puas dengan kondisi usaha Anda saat ini? Atau Anda ingin mengembangkan usaha Anda agar lebih besar, lebih sukses, dan lebih menguntungkan?
Jika jawaban Anda adalah ya, maka Anda perlu mengetahui strategi pengembangan usaha yang efektif. Strategi pengembangan usaha adalah rencana atau langkah-langkah yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja, kapasitas, dan kompetitivitas usahanya di pasar.
Strategi pengembangan usaha tidak hanya penting bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tetapi juga bagi usaha besar yang ingin terus bertumbuh dan berinovasi. Dengan strategi pengembangan usaha yang tepat, Anda dapat memanfaatkan peluang, mengatasi tantangan, dan mencapai tujuan usaha Anda.
Namun, strategi pengembangan usaha tidak bisa disusun secara asal-asalan. Anda perlu menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha Anda, serta merumuskan alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi dan sasaran usaha Anda.
Berikut adalah 8 strategi pengembangan usaha yang efektif raih kesuksesan, beserta contoh penerapannya di dunia nyata.
1. Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar adalah strategi pengembangan usaha dengan cara meningkatkan pangsa pasar atau penjualan produk atau jasa yang sudah ada di pasar yang sudah ada. Strategi ini cocok bagi usaha yang memiliki produk atau jasa yang sudah dikenal dan diminati oleh konsumen, serta memiliki potensi untuk meningkatkan loyalitas konsumen.
Contoh penerapan strategi penetrasi pasar adalah:
- Meningkatkan promosi atau iklan untuk menarik perhatian konsumen baru atau mengingatkan konsumen lama.
- Memberikan diskon, bonus, atau hadiah untuk mendorong pembelian berulang atau dalam jumlah besar.
- Meningkatkan distribusi atau ketersediaan produk atau jasa di berbagai tempat atau saluran penjualan.
- Meningkatkan kualitas layanan atau purna jual untuk meningkatkan kepuasan dan retensi konsumen.
Salah satu contoh sukses dari strategi penetrasi pasar adalah Gojek. Gojek adalah perusahaan penyedia layanan transportasi online, pesan antar makanan, pembayaran digital, dan berbagai layanan lainnya. Gojek berhasil meningkatkan pangsa pasarnya dengan cara:
- Melakukan promosi intensif melalui media sosial, televisi, radio, dan media lainnya.
- Memberikan diskon, cashback, voucher, atau promo lainnya untuk menarik pengguna baru atau mengaktifkan pengguna lama.
- Meningkatkan jumlah mitra driver, merchant, dan penyedia layanan lainnya di berbagai wilayah di Indonesia.
- Meningkatkan kualitas aplikasi, layanan pelanggan, dan fitur-fitur baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
2. Pengembangan Pasar
Pengembangan pasar adalah strategi pengembangan usaha dengan cara memasuki pasar baru dengan produk atau jasa yang sudah ada. Pasar baru bisa berupa wilayah geografis, segmen konsumen, atau industri yang berbeda. Strategi ini cocok bagi usaha yang memiliki produk atau jasa yang memiliki permintaan tinggi di pasar baru, serta memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar tersebut.
Contoh penerapan strategi pengembangan pasar adalah:
- Melakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan, preferensi, perilaku, dan karakteristik konsumen di pasar baru.
- Menyesuaikan produk atau jasa dengan selera, budaya, hukum, atau regulasi di pasar baru.
- Membangun jaringan distribusi, kerjasama, atau kemitraan dengan pihak-pihak lokal di pasar baru.
- Melakukan promosi atau iklan yang sesuai dengan media, bahasa, atau gaya komunikasi di pasar baru.
Salah satu contoh sukses dari strategi pengembangan pasar adalah Indomie. Indomie adalah merek mi instan yang berasal dari Indonesia dan diproduksi oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Indomie berhasil memasuki pasar baru di berbagai negara di Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia dengan cara:
- Melakukan riset pasar untuk mengetahui selera, kebiasaan, dan kebutuhan konsumen di negara-negara tujuan.
- Menyesuaikan rasa, kemasan, ukuran, dan harga produk sesuai dengan pasar setempat.
- Membangun pabrik, gudang, atau distributor lokal di negara-negara tujuan untuk memudahkan distribusi dan logistik.
- Melakukan promosi atau iklan yang menonjolkan keunggulan, kelezatan, dan kepraktisan produk, serta mengadaptasi slogan, logo, atau bahasa yang digunakan.
3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah strategi pengembangan usaha dengan cara menciptakan atau memperbaiki produk atau jasa yang baru atau sudah ada untuk memenuhi kebutuhan atau harapan konsumen di pasar yang sudah ada. Strategi ini cocok bagi usaha yang memiliki kemampuan untuk berinovasi, melakukan riset dan pengembangan, serta mengikuti perkembangan teknologi dan tren pasar.
Contoh penerapan strategi pengembangan produk adalah:
- Melakukan riset dan pengembangan untuk mengembangkan produk yang unik dan memiliki daya serap pasar yang bagus.
- Melakukan analisis SWOT dan BCG Matrix untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman usaha mereka di berbagai bidang, seperti e-commerce, cloud computing, digital streaming, artificial intelligence, dan lain-lain.
- Melakukan diversifikasi konsentris dengan menciptakan produk atau jasa yang baru tetapi masih berkaitan dengan produk atau jasa lama, seperti Kindle (perangkat baca e-book), Alexa (asisten virtual pintar), Amazon Web Services (layanan cloud computing), Amazon Prime (layanan berlangganan e-commerce dan streaming), dan lain-lain.
- Melakukan diversifikasi horizontal dengan menciptakan produk atau jasa yang baru tetapi tidak berkaitan dengan produk atau jasa lama, tetapi masih ditujukan untuk konsumen yang sama atau sejenis, seperti Amazon Fresh (layanan pesan antar makanan segar), Amazon Music (layanan streaming musik), Amazon Pharmacy (layanan belanja obat online), dan lain-lain.
- Melakukan diversifikasi konglomerat dengan menciptakan produk atau jasa yang baru dan tidak berkaitan dengan produk atau jasa lama, serta ditujukan untuk konsumen yang berbeda atau tidak sejenis, seperti Amazon Go (toko ritel tanpa kasir).
- Menentukan bentuk kemitraan yang sesuai dengan usaha Anda dan mitra Anda dalam hal tujuan, manfaat, risiko, tanggung jawab, dan komitmen.
- Menjalin hubungan yang baik dengan mitra Anda dengan cara saling menghormati, menghargai, berkomunikasi, dan berkolaborasi.
- Mengevaluasi kinerja dan hasil kemitraan secara berkala dan melakukan penyesuaian atau perbaikan jika diperlukan.
Salah satu contoh sukses dari strategi kemitraan adalah Tokopedia. Tokopedia adalah perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia yang menyediakan berbagai produk dan jasa online. Tokopedia berhasil melakukan kemitraan dengan cara:
- Melakukan analisis pihak-pihak potensial yang bisa menjadi mitra Tokopedia dalam hal kompetensi, reputasi, kepercayaan, kesesuaian, dan ketersediaan, seperti penyedia layanan logistik, pembayaran digital, telekomunikasi, media sosial, dan lain-lain.
- Menentukan bentuk kemitraan yang sesuai dengan Tokopedia dan mitra-mitranya dalam hal tujuan, manfaat, risiko, tanggung jawab, dan komitmen, seperti kerjasama bisnis, aliansi strategis, joint venture, merger, akuisisi, franchising, lisensi, atau bentuk-bentuk lainnya.
- Menjalin hubungan yang baik dengan mitra-mitranya dengan cara saling menghormati, menghargai, berkomunikasi, dan berkolaborasi dalam menyediakan produk dan jasa yang berkualitas dan bermanfaat bagi konsumen.
- Mengevaluasi kinerja dan hasil kemitraan secara berkala dan melakukan penyesuaian atau perbaikan jika diperlukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kepuasan konsumen.
6. Konsolidasi
Konsolidasi adalah strategi pengembangan usaha dengan cara menggabungkan atau menyatukan usaha Anda dengan usaha lain yang sejenis atau serupa. Konsolidasi bisa berupa merger (penggabungan dua usaha menjadi satu entitas baru) atau akuisisi (pembelian sebagian atau seluruh saham atau aset usaha lain). Strategi ini cocok bagi usaha yang ingin meningkatkan skala usaha, mengurangi persaingan, memperkuat posisi pasar, atau memanfaatkan sinergi usaha.
Contoh penerapan strategi konsolidasi adalah:
- Melakukan analisis usaha-usaha lain yang sejenis atau serupa dengan usaha Anda dalam hal produk atau jasa, pasar sasaran, visi atau misi, nilai-nilai, budaya organisasi, kinerja keuangan, dan reputasi pasar.
- Menentukan usaha yang paling cocok untuk digabungkan atau disatukan dengan usaha Anda dalam hal kesesuaian, kelayakan, dan ketersediaan.
- Menegosiasikan syarat-syarat dan kondisi-kondisi penggabungan atau penyatuan usaha dengan usaha lain, seperti harga, pembagian saham, struktur organisasi, nama usaha, dan lain-lain.
- Melakukan proses hukum dan administrasi yang diperlukan untuk mengesahkan penggabungan atau penyatuan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Melakukan integrasi operasional, manajerial, dan kultural antara usaha Anda dan usaha lain yang telah digabungkan atau disatukan.
Salah satu contoh sukses dari strategi konsolidasi adalah Grab. Grab adalah perusahaan penyedia layanan transportasi online, pesan antar makanan, pembayaran digital, dan berbagai layanan lainnya di Asia Tenggara. Grab berhasil melakukan konsolidasi dengan cara:
- Melakukan analisis usaha-usaha lain yang sejenis atau serupa dengan Grab dalam hal produk atau jasa, pasar sasaran, visi atau misi, nilai-nilai, budaya organisasi, kinerja keuangan, dan reputasi pasar, seperti Uber, Gojek, Ovo, Tokopedia, dan lain-lain.
- Menentukan usaha yang paling cocok untuk digabungkan atau disatukan dengan Grab dalam hal kesesuaian, kelayakan, dan ketersediaan, seperti Uber (untuk menguasai pasar transportasi online di Asia Tenggara), Ovo (untuk meningkatkan layanan pembayaran digital di Indonesia), Tokopedia (untuk memperluas layanan e-commerce di Indonesia), dan lain-lain.
- Menegosiasikan syarat-syarat dan kondisi-kondisi penggabungan atau penyatuan usaha dengan usaha lain, seperti harga, pembagian saham, struktur organisasi, nama usaha, dan lain-lain. Misalnya, Grab mengakuisisi Uber di Asia Tenggara dengan cara memberikan 27.5% saham Grab kepada Uber dan menjadikan CEO Uber sebagai anggota dewan direksi Grab. Grab juga melakukan merger dengan Tokopedia dengan cara membentuk entitas baru bernama GoTo Group yang memiliki 58% saham Grab dan 42% saham Tokopedia.
- Melakukan proses hukum dan administrasi yang diperlukan untuk mengesahkan penggabungan atau penyatuan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku. Misalnya, Grab mendapatkan persetujuan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Indonesia untuk mengakuisisi Uber dan melakukan merger dengan Tokopedia.
- Melakukan integrasi operasional, manajerial, dan kultural antara Grab dan usaha-usaha lain yang telah digabungkan atau disatukan. Misalnya, Grab menyatukan aplikasi Uber dengan aplikasi Grab di Asia Tenggara dan menyelaraskan visi, misi, nilai-nilai, budaya, dan standar layanan antara Grab dan Tokopedia. Grab juga melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan mitra-mitranya dalam menyediakan produk dan jasa yang saling melengkapi dan memberikan nilai tambah bagi konsumen.
7. Internasionalisasi
Internasionalisasi adalah strategi pengembangan usaha dengan cara memperluas usaha Anda ke pasar global atau lintas negara. Strategi ini cocok bagi usaha yang memiliki produk atau jasa yang memiliki permintaan global, memiliki keunggulan kompetitif, serta memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang berbeda-beda.
Contoh penerapan strategi internasionalisasi adalah:
- Melakukan analisis pasar global untuk mengetahui peluang, tantangan, persaingan, dan regulasi yang ada di negara-negara tujuan.
- Menentukan strategi masuk pasar yang sesuai dengan usaha Anda dan negara-negara tujuan, seperti ekspor, lisensi, franchising, joint venture, anak perusahaan, atau bentuk-bentuk lainnya.
- Menyesuaikan produk atau jasa Anda dengan standar kualitas, selera, budaya, hukum, atau regulasi yang berlaku di negara-negara tujuan.
- Membangun jaringan distribusi, kerjasama, atau kemitraan dengan pihak-pihak lokal di negara-negara tujuan.
- Melakukan promosi atau iklan yang sesuai dengan media, bahasa, atau gaya komunikasi di negara-negara tujuan.
Salah satu contoh sukses dari strategi internasionalisasi adalah Bukalapak. Bukalapak adalah perusahaan e-commerce asal Indonesia yang menyediakan berbagai produk dan jasa online. Bukalapak berhasil melakukan internasionalisasi dengan cara:
- Melakukan analisis pasar global untuk mengetahui peluang, tantangan, persaingan, dan regulasi yang ada di negara-negara tujuan, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Thailand, dan lain-lain.
- Menentukan strategi masuk pasar yang sesuai dengan Bukalapak dan negara-negara tujuan, seperti lisensi (memberikan hak penggunaan merek Bukalapak kepada perusahaan lokal), franchising (memberikan hak menjual produk atau jasa Bukalapak kepada perusahaan lokal), atau anak perusahaan (membentuk perusahaan baru yang dimiliki oleh Bukalapak di negara tujuan).
- Menyesuaikan produk atau jasa Bukalapak dengan standar kualitas, selera, budaya, hukum, atau regulasi yang berlaku di negara-negara tujuan. Misalnya, Bukalapak menawarkan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan gaya hidup konsumen di negara-negara tujuan, seperti produk halal, produk lokal, produk ramah lingkungan, dan lain-lain.
- Membangun jaringan distribusi, kerjasama, atau kemitraan dengan pihak-pihak lokal di negara-negara tujuan. Misalnya, Bukalapak bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan logistik, pembayaran digital, telekomunikasi, media sosial, dan lain-lain yang memiliki jangkauan dan reputasi yang baik di negara-negara tujuan.
- Melakukan promosi atau iklan yang sesuai dengan media, bahasa, atau gaya komunikasi di negara-negara tujuan. Misalnya, Bukalapak menggunakan media sosial, televisi, radio, atau media lainnya yang populer di negara-negara tujuan dan menggunakan bahasa, slogan, logo, atau gambar yang menarik dan mudah dimengerti oleh konsumen di negara-negara tujuan.
8. Digitalisasi
Digitalisasi adalah strategi pengembangan usaha dengan cara memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas usaha Anda. Strategi ini cocok bagi usaha yang ingin mengikuti perkembangan zaman, meningkatkan daya saing, memperluas pasar, atau meningkatkan loyalitas konsumen.
Contoh penerapan strategi digitalisasi adalah:
- Melakukan analisis kebutuhan dan potensi teknologi digital untuk usaha Anda dalam hal produk atau jasa, proses bisnis, manajemen data, komunikasi, atau aspek-aspek lainnya.
- Menentukan teknologi digital yang sesuai dengan usaha mereka dalam hal fungsi, manfaat, biaya, risiko, dan ketersediaan. Teknologi digital yang dipilih oleh Bank BRI antara lain adalah aplikasi mobile BRImo (untuk layanan perbankan online), platform e-commerce BRIShop (untuk layanan belanja online), sistem informasi manajemen BRINet (untuk layanan internal bank), sistem enterprise resource planning BRISys (untuk layanan integrasi data dan proses bisnis), sistem customer relationship management BRI CRM (untuk layanan pelayanan dan hubungan pelanggan), artificial intelligence BRI AI (untuk layanan analisis data, prediksi, dan rekomendasi), internet of things BRI IoT (untuk layanan konektivitas dan otomatisasi perangkat), cloud computing BRI Cloud (untuk layanan penyimpanan dan pengolahan data online), dan teknologi-teknologi lainnya yang relevan dengan usaha mereka.
- Mengimplementasikan teknologi digital yang telah ditentukan dengan cara mengembangkan, menguji, meluncurkan, dan memelihara teknologi tersebut sesuai dengan standar kualitas dan keamanan yang berlaku.
- Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada karyawan, konsumen, mitra, atau pihak-pihak terkait tentang penggunaan dan manfaat teknologi digital yang telah diimplementasikan.
- Mengevaluasi dampak dan hasil pengimplementasian teknologi digital secara berkala dan melakukan peningkatan atau perbaikan jika diperlukan.
Demikianlah artikel yang saya buat dengan tema “8 Strategi Pengembangan Usaha yang Efektif Raih Kesuksesan”. Saya harap artikel ini dapat memberikan informasi dan inspirasi bagi Anda dan pembaca Anda.