
Siapa sih yang gak kenal sama instrumen investasi yang satu ini, atau lebih tepatnya lindung nilai, untuk menghindari inflasi (baca: bukan mengalahkan inflasi). Ya, intrumen emas, emas batangan lebih tepatnya, bukan perhiasan ya.
Bahkan, di Indonesia udah di gadang-gadang oleh pak Prabowo untuk membuat Bank Emas. Kabarnya ini untuk perkuat ketahanan ekonomi. Seperti dikutip dari CNBC Indinesia, Wacana bank emas Presiden Prabowo Subianto adalah untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional, meningkatkan PDB, dan mengurangi ketergantungan terhadap impor emas.
Diresmikan pada bulan Februari 2025 lalu, bank emas bakal meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Rp245 triliun. Lalu akan ada penciptaan 1,8 juta lapangan kerja baru. Selain itu, Indonesia bisa memperluas devisa dan menghemat devisa.
Ya, jadi gitu ya bro…
Emang sih, Emas itu udah lama dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang stabil dan menguntungkan. Bagi Anda, para pebisnis pemula, karyawan sibuk, dan freelancer berusia 25-35 tahun yang ingin memulai investasi, memahami pergerakan harga emas, khususnya emas Antam, menjadi krusial. Saat ini, harga emas Antam berada pada posisi all-time high, mencerminkan tren kenaikan yang konsisten dari waktu ke waktu.
Pada Kamis, 3 April 2025, harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp17.000 per gram, mencapai Rp1.836.000 per gram. Kenaikan ini mencerminkan tren positif dalam beberapa waktu terakhir, menunjukkan minat yang terus meningkat terhadap logam mulia ini.
Kalau mau dapat update harga emas, kamu musti ngecek kemana yang datanya update?
Caranya gampang banget, kamu tinggal cek disini aja:
https://www.logammulia.com/id/harga-emas-hari-ini
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Beberapa faktor yang mendorong kenaikan harga emas Antam antara lain:
Permintaan Tinggi: Meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi emas sebagai aset safe haven.
Kondisi Ekonomi Global: Ketidakpastian ekonomi global yang mendorong investor beralih ke aset yang lebih stabil seperti emas.
Inflasi: Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, sehingga permintaannya meningkat saat inflasi tinggi.
Mengapa Emas Antam Menjadi Pilihan Tepat?
Keamanan Investasi: Emas dikenal sebagai aset safe haven yang cenderung stabil bahkan saat kondisi ekonomi tidak menentu.
Likuiditas Tinggi: Emas mudah diperjualbelikan, sehingga memudahkan investor untuk mencairkan aset saat dibutuhkan.
Pengakuan Global: Emas Antam memiliki sertifikat London Bullion Market Association (LBMA), memastikan kualitas dan keaslian emas di pasar internasional
Tips Memulai Investasi Emas bagi Pemula
Bagi Anda yang baru memulai investasi emas, pertimbangkan hal berikut:
Pilih Platform Terpercaya: Pastikan membeli emas dari sumber resmi seperti butik Antam atau platform online yang terverifikasi.
Perhatikan Biaya Tambahan: Selain harga emas, perhatikan biaya penyimpanan, asuransi, dan pajak yang mungkin dikenakan.
Pantau Tren Harga: Selalu update dengan informasi terbaru mengenai harga emas untuk menentukan waktu pembelian yang tepat.
Cara Mulai Investasi Emas
Tentukan Tujuan Investasi
Sebelum mulai berinvestasi emas, penting untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Investasi yang aman dimulai dengan pemahaman yang jelas mengenai alasan Anda membeli emas. Apakah untuk dana pernikahan, pendidikan, atau persiapan pensiun?
Sebagai contoh, jika Anda berencana untuk berhenti bekerja dalam 10 tahun dan memulai bisnis sendiri, Anda bisa menyisihkan sebagian penghasilan untuk diinvestasikan dalam emas. Dengan tujuan yang jelas, Anda dapat menentukan jumlah emas yang perlu dibeli setiap bulan agar rencana keuangan berjalan sesuai target.
Pantau Pergerakan Harga Emas
Langkah berikutnya adalah rutin memantau harga emas. Saat ini, informasi harga emas harian mudah diakses melalui berbagai situs web maupun aplikasi ponsel.
Mengapa ini penting? Meski emas dikenal sebagai investasi stabil, harga tetap bisa mengalami fluktuasi. Ada saat-saat ketika harga turun, yang bisa menjadi peluang membeli lebih banyak. Sebaliknya, ketika harga naik signifikan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menjual sebagian aset. Namun, perlu diingat bahwa investasi emas sebaiknya dilakukan untuk jangka panjang, minimal 5-10 tahun, agar hasilnya optimal.
Pilih Tempat Pembelian Emas yang Terpercaya
Untuk memastikan keamanan investasi, pastikan Anda membeli emas dari sumber yang resmi dan terpercaya. Beberapa tempat yang direkomendasikan antara lain:
PT ANTAM: Pembelian bisa dilakukan langsung di gerai resmi atau melalui e-commerce yang menjual emas Antam secara sah.
PT Pegadaian: Anda juga bisa membuka rekening tabungan emas sebagai alternatif investasi yang lebih fleksibel.
Pastikan emas yang Anda beli memiliki sertifikat keaslian, karena ada penjual yang menawarkan emas batangan tanpa dokumen pendukung. Membeli emas tanpa sertifikat bisa berisiko saat ingin menjualnya kembali di kemudian hari.
Simpan Emas dengan Aman
Keamanan penyimpanan emas juga harus diperhatikan. Anda bisa memilih untuk menyimpan emas di rumah dengan brankas atau safety box pribadi. Namun, jika ingin lebih aman, gunakan layanan Safe Deposit Box (SDB) di bank.
Layanan ini memungkinkan Anda menyimpan emas serta dokumen penting lainnya, seperti sertifikat tanah atau surat berharga. Namun, perlu diperhitungkan biaya tambahan yang bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank.
Tetap Fokus pada Masa Depan
Investasi emas adalah langkah jangka panjang yang membutuhkan kesabaran. Berbeda dengan jual beli yang bertujuan mendapatkan keuntungan cepat, investasi emas dirancang untuk memberikan manfaat dalam 5-15 tahun ke depan.
Jika Anda ingin hasil yang maksimal, tetaplah fokus pada tujuan awal dan jangan tergoda untuk menjual emas hanya karena perubahan harga dalam jangka pendek. Dengan perencanaan yang matang dan komitmen jangka panjang, emas bisa menjadi aset yang sangat berharga bagi masa depan Anda.
Keuntungan Investasi Emas
kalau gak untung tentu bukan investasi namanya, lantas apa aja sih keuntungan yang dapat kita peroleh? Simak baik-baiknya…
Mudah Dicairkan
Salah satu keunggulan utama investasi emas adalah likuiditasnya yang tinggi. Artinya, emas dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai kapan pun diperlukan. Jika dibandingkan dengan investasi lain seperti properti atau tanah, emas jauh lebih fleksibel karena proses jual-belinya lebih cepat dan praktis.
Sebagai Perlindungan Kekayaan
Investasi emas juga berfungsi sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi. Harga emas cenderung stabil dan bahkan meningkat saat terjadi krisis ekonomi. Berbeda dengan uang tunai yang nilainya dapat tergerus akibat inflasi, emas justru menawarkan perlindungan terhadap pelemahan nilai mata uang, sehingga kekayaan Anda tetap terjaga dalam jangka panjang.
Beli Emas Batangan dikenakan Biaya Apa aja?
Saat membeli emas batangan, ada beberapa biaya yang perlu diperhatikan agar investasi Anda lebih terencana. Berikut adalah beberapa biaya yang biasanya dikenakan: (Sumber: Kompas)
1. Biaya Cetak atau Premium Harga
Ketika membeli emas batangan, Anda akan dikenakan biaya cetak, terutama jika membeli emas dalam pecahan kecil (misalnya 0,5 gram, 1 gram, atau 2 gram). Semakin kecil ukuran emas, semakin tinggi biaya cetaknya. Hal ini karena proses produksi dan kemasannya lebih mahal dibandingkan emas batangan dalam ukuran besar seperti 25 gram atau 100 gram.
2. Pajak (PPN dan PPh 22, Jika Berlaku)
Jika Anda membeli emas di toko emas biasa, biasanya dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11%.
Untuk emas batangan dari PT Antam atau Pegadaian, biasanya tidak dikenakan PPN, tetapi ada Pajak Penghasilan (PPh 22) sebesar 0,45% (jika memiliki NPWP) atau 0,9% (jika tanpa NPWP).
3. Biaya Penyimpanan (Jika Menggunakan Safe Deposit Box)
Jika Anda menyimpan emas di Safe Deposit Box (SDB) di bank atau layanan penyimpanan emas digital, ada biaya tahunan yang perlu dibayarkan. Tarifnya bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank atau penyedia layanan.
4. Biaya Administrasi (Jika Membeli Secara Digital atau Kredit)
Jika membeli emas melalui layanan digital seperti tabungan emas Pegadaian atau marketplace, biasanya ada biaya administrasi kecil yang dikenakan per transaksi. Selain itu, jika membeli emas dengan metode cicilan atau kredit, ada tambahan biaya bunga atau margin yang perlu diperhitungkan.
5. Selisih Harga Beli dan Jual (Spread Price)
Perlu diperhatikan bahwa harga beli emas biasanya lebih tinggi dibandingkan harga jual kembali (buyback). Selisih harga ini dikenal sebagai spread price, yang perlu dipertimbangkan jika Anda ingin menjual emas dalam waktu dekat.
7 Level Investasi Emas
Ryan Filbert, seorang pakar investasi dan penulis buku keuangan terkenal, memperkenalkan 7 Level Investasi Emas yang menggambarkan tahapan dalam berinvestasi emas berdasarkan pemahaman, strategi, dan tujuan investasi seseorang. Berikut penjelasannya:
1. Level 1: Menyimpan Perhiasan Emas
Ini adalah tahap paling dasar di mana seseorang membeli perhiasan emas untuk disimpan sebagai tabungan atau cadangan keuangan. Namun, investasi dalam bentuk perhiasan kurang optimal karena ada biaya tambahan seperti ongkos pembuatan dan potensi penurunan nilai saat dijual kembali.
2. Level 2: Menabung Emas
Di level ini, investor mulai menyimpan emas dalam bentuk tabungan emas digital, seperti yang ditawarkan oleh Pegadaian atau platform e-commerce. Cara ini lebih fleksibel karena memungkinkan investor membeli emas dalam jumlah kecil dan menambah saldo sesuai kemampuan.
3. Level 3: Membeli Emas Batangan atau Logam Mulia
Pada tahap ini, investor mulai membeli emas batangan atau logam mulia dari sumber terpercaya seperti Antam dan UBS. Keunggulan emas batangan adalah memiliki sertifikat resmi, lebih mudah dijual, dan lebih menguntungkan dibandingkan perhiasan.
4. Level 4: Menyimpan Emas dalam Safe Deposit Box (SDB)
Investasi di level ini sudah lebih serius. Investor tidak hanya membeli emas batangan, tetapi juga menyimpannya di tempat aman seperti Safe Deposit Box (SDB) di bank atau layanan penyimpanan emas lainnya. Ini bertujuan untuk menjaga keamanan aset dalam jangka panjang.
5. Level 5: Investasi Emas Berjangka atau Trading Emas
Pada level ini, investor tidak hanya menyimpan emas fisik, tetapi mulai terlibat dalam trading emas berjangka melalui kontrak perdagangan di bursa. Ini memungkinkan investor mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga emas tanpa harus memiliki emas secara fisik. Namun, level ini memiliki risiko lebih tinggi dan memerlukan pemahaman analisis pasar yang baik.
6. Level 6: Investasi Saham Perusahaan Tambang Emas
Di tahap ini, investor mulai berinvestasi dalam saham perusahaan tambang emas seperti PT Aneka Tambang (Antam) atau perusahaan tambang internasional lainnya. Keuntungan diperoleh dari kenaikan harga saham serta dividen perusahaan, sehingga tidak hanya bergantung pada harga emas fisik.
7. Level 7: Investasi di Reksadana atau ETF Berbasis Emas
Ini adalah level tertinggi dalam investasi emas, di mana investor membeli Reksadana berbasis emas atau Exchange-Traded Fund (ETF) emas. Dengan cara ini, investor bisa berinvestasi dalam emas tanpa harus menyimpan emas fisik atau melakukan trading secara aktif.
Dari level 1 hingga level 7, setiap tahap investasi emas memiliki risiko dan keuntungan yang berbeda. Investor pemula sebaiknya memulai dari level dasar seperti tabungan emas atau emas batangan, sedangkan investor yang lebih berpengalaman bisa mencoba trading emas atau berinvestasi di saham perusahaan tambang.
Penutup
Dengan harga emas Antam yang mencapai rekor tertinggi, ini menjadi momentum yang tepat bagi Anda untuk mempertimbangkan investasi emas. Emas tidak hanya menawarkan potensi keuntungan, tetapi juga keamanan dan stabilitas dalam portofolio investasi Anda.