Apa itu cyberbullying dan bagaimana cara mengatasi cyberbullying pada anak? Nah, pertanyaan ini yang akan coba kita jawab dalam artikel singkat berikut, jadi simak selengkapnya ya…!
Cyberbullying adalah tindakan mengganggu, mengancam, menghina, atau menyakiti orang lain melalui media digital, seperti internet, media sosial, pesan teks, atau email.
Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental anak, seperti stres, depresi, kecemasan, rendah diri, isolasi sosial, atau bahkan bunuh diri. Hal ini juga dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan anak.
Cyberbullying sering terjadi tanpa sepengetahuan orang tua, karena anak-anak cenderung menyembunyikan masalah mereka atau malu untuk berbicara. Oleh karena itu, orang tua perlu lebih peka dan proaktif dalam melindungi dan membantu anak-anak mereka dari cyberbullying. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengatasinya:
1. Mencegah cyberbullying sebelum terjadi
Pencegahan adalah langkah pertama dan terpenting dalam mengatasi cyberbullying. Orang tua dapat melakukan hal-hal berikut untuk mencegah cyberbullying sebelum terjadi:
- Mengajarkan anak tentang etika dan tanggung jawab dalam menggunakan media digital. Anak harus mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan di dunia maya dapat berdampak di dunia nyata, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Anak harus menghindari perilaku yang dapat menyebabkan atau memicu cyberbullying, seperti menyebarkan gosip, rahasia, atau informasi pribadi orang lain, mengomentari atau membagikan konten yang negatif atau ofensif, atau bergabung dengan kelompok yang melakukan cyberbullying.
- Mengawasi dan membatasi penggunaan media digital oleh anak. Orang tua harus mengetahui apa saja yang dilakukan anak di media digital, seperti situs web, aplikasi, atau akun yang mereka kunjungi, akses, atau miliki. Orang tua juga harus menetapkan aturan dan batasan yang jelas tentang penggunaan media digital oleh anak, seperti waktu, tempat, durasi, dan konten yang boleh diakses oleh anak. Orang tua juga harus konsisten dalam menerapkan aturan dan batasan tersebut.
- Mendorong anak untuk memiliki kehidupan sosial yang sehat dan seimbang. Orang tua harus mengajak anak untuk melakukan kegiatan positif dan produktif selain menggunakan media digital, seperti membaca buku, berolahraga, menyalurkan hobi, atau berkegiatan di luar ruangan. Orang tua juga harus mengajak anak untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar mereka, seperti keluarga, teman, guru, atau tetangga.
2. Mendeteksi cyberbullying jika terjadi
Deteksi adalah langkah kedua dalam mengatasi cyberbullying. Orang tua harus dapat mengenali tanda-tanda jika anak sedang mengalami cyberbullying. Beberapa tanda-tanda tersebut antara lain:
- Perubahan perilaku atau emosi yang drastis. Anak yang menjadi korban cyberbullying mungkin akan menunjukkan perilaku atau emosi yang berbeda dari biasanya, seperti menjadi lebih pendiam, tertutup, murung, marah, takut, cemas, atau stres. Anak juga mungkin akan menolak untuk pergi ke sekolah, bermain dengan teman-teman, atau melakukan aktivitas yang biasa mereka sukai.
- Perubahan pola tidur atau makan. Anak yang menjadi korban cyberbullying mungkin akan mengalami gangguan tidur atau makan akibat stres yang dialami. Anak mungkin akan sulit tidur atau tidur terlalu banyak, tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak.
- Perubahan kinerja akademik atau sosial. Anak yang menjadi korban cyberbullying mungkin akan mengalami penurunan kinerja akademik atau sosial akibat kurangnya konsentrasi, motivasi, atau kepercayaan diri. Anak mungkin akan mendapatkan nilai yang buruk, tidak mengerjakan tugas, atau tidak mengikuti pelajaran. Anak juga mungkin akan menghindari atau kehilangan teman-teman, atau terlibat dalam konflik atau masalah dengan orang lain.
- Perubahan penggunaan media digital. Anak yang menjadi korban cyberbullying mungkin akan mengubah cara mereka menggunakan media digital akibat tekanan yang dialami. Anak mungkin akan menghabiskan waktu yang lebih banyak atau lebih sedikit untuk menggunakan media digital, menghapus atau mengganti akun media sosial, atau menghindari atau menutup komunikasi dengan orang lain.
3. Mengatasi cyberbullying jika terjadi
Penyelesaian merpakan langkah ketiga dalam mengatasi cyberbullying. Orang tua harus dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada anak yang menjadi korban cyberbullying. Orang tua dapat melakukan hal-hal berikut untuk mengatasi cyberbullying:
- Berbicara dan mendengarkan anak dengan empati dan sabar. Orang tua harus menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi anak untuk berbagi tentang pengalaman mereka mengalami cyberbullying. Orang tua harus mendengarkan dengan aktif dan penuh perhatian, tanpa menghakimi, menyalahkan, atau memarahi anak. Orang tua harus mengakui dan menghargai perasaan dan pendapat anak, serta memberikan penguatan, saran, atau solusi yang positif dan konstruktif.
- Melaporkan dan menghapus konten cyberbullying. Orang tua harus membantu anak untuk melaporkan dan menghapus konten cyberbullying yang mereka terima atau lihat di media digital, seperti komentar, pesan, foto, video, atau postingan yang negatif atau ofensif. Orang tua juga harus membantu anak untuk memblokir atau melaporkan akun pelaku cyberbullying, serta mengubah pengaturan privasi atau keamanan akun media sosial anak.
- Mencari bantuan profesional jika diperlukan. Orang tua harus menyadari jika anak membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi dampak cyberbullying yang dialami. Orang tua harus mencari bantuan dari pihak-pihak yang kompeten dan terpercaya, seperti guru, konselor, psikolog, atau polisi. Orang tua juga harus bekerja sama dengan pihak-pihak tersebut untuk memberikan perlindungan dan pemulihan bagi anak.
Kesimpulan
Cyberbullying adalah tindakan mengganggu, mengancam, menghina, atau menyakiti orang lain melalui media digital, seperti internet, media sosial, pesan teks, atau email. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental anak, seperti stres, depresi, kecemasan, rendah diri, isolasi sosial, atau bahkan bunuh diri.
Cyberbullying juga dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan anak. Orang tua perlu lebih peka dan proaktif dalam melindungi dan membantu anak-anak mereka dari cyberbullying. Nah, sekarang sudah paham kan apa maksudnya, so selalu jaga dan dampingi anak kita ketika menggunakan gadget dan mengakses internet.