Apa yang Terjadi Ketika Investor Saham Over Leverage? Bangkrut Coy…

Mungkin kamu salah satu investor sehingga nyasar ke tulisan sederhana ini, dan mudah-mudahan tebakan saya tepat. (Penuh Percaya Diri Coy)…. So, pada tulisan singkat ini saya akan mengisahkan kembali seorang investor saham yang sungguh memilikan karena bangkut hanya dalam 2 hari saja yakni Bill Hwang. Bagaimana kisah selengkapnya yuk kita simak bersama…

Untuk diketahui (fyi) Leverage adalah penggunaan hutang untuk melakukan investasi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi daripada biaya pinjaman. Jika sebuah perusahaan gagal melakukan hal tersebut, maka perusahaan tersebut tidak melakukan tugasnya dengan baik dan menciptakan nilai bagi pemegang saham. (Investopedia).

Di balik kilauan gemerlap Wall Street, tersembunyi cerita tragis yang memilukan. Bill Hwang, seorang miliuner dengan kekayaan fantastis senilai USD 20 miliar atau sekitar Rp291,3 triliun, membangun kekayaannya melalui investasi saham yang penuh dengan keberanian dan ketelitian. Namun, apa yang terjadi kemudian akan mengguncang dunia keuangan dalam tempo yang sangat cepat.

Hwang, seorang alumni dari salah satu dana lindung nilai ternama, Tiger Management, mulai perjalanan kekayaannya dengan hanya memiliki kekayaan sebesar USD 200 juta atau sekitar Rp2,9 triliun. Namun, dengan kecerdasan dan ketekunan yang luar biasa, pada tahun 2013, dia berhasil mengubahnya menjadi sebuah kekayaan yang fenomenal, mencapai angka fantastis USD 20 miliar atau sekitar Rp291,3 triliun. Namun, seperti halnya kisah epik, ada titik balik yang mengubah segalanya.

Bangkrut pada Maret 2021 Akibat Utang

Pada akhir Maret 2021, kekayaan Hwang mulai terkikis tanpa ampun. Utangnya membesar dengan cepat, dan bank-bank yang membiayai investasinya mulai menjual sahamnya dalam jumlah besar, mencapai nilai fantastis sekitar USD 35 miliar atau Rp511,5 triliun. Miliuner yang pada satu waktu digambarkan sebagai raja Wall Street, tiba-tiba terlihat rentan dan terluka di hadapan badai yang menghantam.

Investasi Hwang yang awalnya dimulai dengan keluarga melalui perusahaan Archegos Capital Management, berkembang pesat ke berbagai sektor. Dia mengantongi keuntungan fantastis dari perusahaan-perusahaan besar seperti Expedia, LinkedIn, dan Netflix, sebelum kemudian memperluas portofolio investasinya ke media konglomerat seperti ViacomCBS dan Discovery. Bahkan, Hwang juga menanamkan sahamnya di pasar teknologi China, termasuk Baidu dan GSX Techedu.

Namun, keberhasilannya terbukti rapuh. Meskipun portofolio investasinya melesat lebih dari 30 persen hingga kuartal terakhir 2020, kejatuhan tiba-tiba menghantamnya pada 22 Maret. Bank-bank besar yang mendukungnya menuntut lebih banyak uang jaminan atau margin call. Dan ketika Hwang tidak mampu memenuhi permintaan tersebut, badai kebangkrutan pun melanda.

Tidak semua bank bereaksi dengan cepat seperti Morgan Stanley dan Goldman Sachs. Beberapa, seperti Credit Suisse dan Nomura, terlambat menyadari bahaya, dan akhirnya harus menelan kerugian besar masing-masing mencapai USD 4,7 miliar atau Rp68,7 triliun, dan USD 2 miliar atau Rp29,2 triliun.

Ngutang Hingga Bangkrut

Penyebab runtuhnya kekayaan Hwang begitu spektakuler adalah karena penggunaan leverage yang berlebihan. Archegos meminjam uang dalam jumlah besar untuk mendanai investasinya, membuatnya sangat rentan ketika nilai saham jatuh tajam. Gerard Cassidy, seorang analis bank AS di RBC Capital Markets, menjelaskan dengan tajam bahwa “Leverage selalu menjadi pedang bermata dua. Di pasar yang naik, itu akan meningkatkan keuntungan Anda. Namun, di saat pasar jatuh, itu akan menjadi pisau yang akan memotong kepala Anda.”

Meskipun Hwang dan Archegos Capital Management tidak memberikan komentar langsung, juru bicara mereka, Karen Kessler, menggambarkan situasi sebagai “waktu yang menantang,” dan menekankan bahwa “semua rencana sedang dibahas untuk menemukan jalan terbaik ke depan.”

Kisah tragis Hwang adalah pengingat yang kuat bagi semua investor. Bahwa di dunia investasi, bahkan yang paling sukses pun dapat jatuh dengan cepat jika tidak memperhitungkan risiko dengan baik. Keberanian tanpa bijak dan ketergantungan pada leverage yang besar dapat menjadi bumerang yang menghancurkan bahkan untuk yang terbaik di antara kita.

So, apa pembelajaran yang bisa kita petik dari kisah Bill Hwang?

Jadi, untuk memperoleh kekayaan jangan pernah berpikir instan karena semakin cepat kamu mendapatkan maka semakin cepat pula kamu kehilangan, karena Market itu sangat kejam, dan market akan menghukum tanpa pandang bulu coy… jadi tetap waras jadi Invetor atau apapun didunia ini, jangan kebanyakan ngutang juga karena hutang itu jadi beban.

Iklan

Melalui buku ini, Anda akan belajar bagaimana Membangun kekayaan Melalui Investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *