Analisa Saham Mayora Indah Tbk (MYOR): Peluang, Tantangan dan Prospek 2025

Hai teman-teman investor, jumpa lagi dengan saya Daniel, buat teman-teman yang baru pertama kali berkunjung ke catatandaniel.com, salam kenal ya… Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba mengelaborasi salah satu perusahaan konsumer sekaligus produsen makanan ringan yang sering saya beli yaitu Roma Sandwich yaitu MYOR atau PT Mayora Indah Tbk. Nah, gimana pembahasan lengkapnya, yuk kita lanjut…

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dikenal sebagai salah satu pemain utama di industri makanan dan minuman di Indonesia, dengan produk-produk unggulan yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak masyarakat.

Meski menghadapi tantangan di sepanjang 2024, seperti fluktuasi margin laba kotor dan tekanan pada laba bersih, prospek pertumbuhan MYOR tetap menarik untuk diperhatikan oleh investor.

Profil Singkat Perusahaan

Didirikan pada tahun 1977, Mayora Indah Tbk (MYOR) adalah perusahaan consumer goods dengan produk-produk yang mencakup kategori biskuit, kopi, permen, wafer, cokelat, dan makanan sereal. Beberapa merek andalan seperti Kopiko, Torabika, Beng-Beng, Roma, dan Danisa telah memiliki pasar yang kuat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat internasional.

Dengan jaringan distribusi yang luas di lebih dari 100 negara, MYOR memiliki fokus pada inovasi produk dan penetrasi pasar. Perusahaan ini telah berhasil menciptakan citra sebagai merek yang kuat dengan keunggulan kualitas dan harga kompetitif.

Nah, dari profil perusahaan jelas bahwa mereka memiliki rekam jejak yang kuat, kebayang kan sudah lebih dari 4 dekade ini MYOR hadir dan gimana mereka tetap bertahan dalam berbagai krisis yang terjadi bahkan yang terhebat di tahun 1997/1997 saat Krismon.

Lanjut… kita bakal cek story dari MYOR, apa aja sih…

Growth Story Saham MYOR

MYOR mencatat pertumbuhan yang solid pada dekade terakhir, didukung oleh ekspansi global dan strategi diversifikasi produk. Pendapatan meningkat secara konsisten, mencerminkan daya tarik produk Mayora di pasar domestik maupun internasional. Saham MYOR sempat menjadi primadona di sektor consumer goods karena stabilitas pendapatan dan prospek jangka panjang.

Namun, beberapa tahun terakhir, saham MYOR menghadapi tekanan dari faktor eksternal seperti kenaikan harga bahan baku (kakao, gula, dan kopi) serta dinamika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pada 2024, tantangan ini memengaruhi margin laba kotor dan laba bersih, menciptakan volatilitas dalam kinerja saham.

Analisis Kinerja Keuangan: 3Q24 di Bawah Ekspektasi

Berdasarkan informasi yang bisa saya rangkum dari Stockbit, terutama kinerja Q3 secara umum kinerjanya dibawah ekspektasi. Namun ada hal lain yang perlu kita cermati diantaranya rugi kurs dan peningkatan beban operasional.

Secara kinerja, MYOR berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp298 miliar pada 3Q24, turun 63% YoY dan 51% QoQ. Penurunan ini mencerminkan dampak kerugian kurs akibat penguatan rupiah terhadap dolar AS serta tekanan pada margin laba kotor.

1. Pendapatan dan Margin Laba Kotor

Pendapatan MYOR tumbuh 17% YoY menjadi Rp9,4 triliun pada 3Q24, menjadikan total pendapatan selama 9M24 sebesar Rp25,6 triliun (+12% YoY). Namun, pertumbuhan ini tidak cukup untuk mengimbangi penurunan margin laba kotor yang turun ke level 20,5% pada 3Q24 dari 26,9% di 3Q23. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga bahan baku kakao dan kopi, dua komoditas utama dalam produksi MYOR.

Manajemen MYOR berencana menaikkan harga jual produk untuk mengatasi tekanan margin ini. Namun, langkah tersebut membutuhkan keseimbangan agar tidak mengurangi daya saing produk di pasar.

2. Beban Operasional

Beban operasional meningkat signifikan, terutama pada pos biaya umum dan administrasi (+29% YoY). Hal ini disebabkan oleh pembukaan dua pabrik baru yang menambah beban gaji dan operasional. Kenaikan beban ini berdampak pada laba usaha, yang turun 31% YoY pada 3Q24 meski masih tumbuh tipis 5% QoQ.

3. Rugi Kurs

Kerugian kurs bersih sebesar Rp257 miliar menjadi salah satu faktor signifikan yang menekan laba bersih MYOR. Dengan posisi kas dalam dolar AS sebesar USD280 juta, penguatan rupiah terhadap dolar AS berdampak langsung pada laporan keuangan perusahaan.

Faktor Penentu Kinerja MYOR

Dalam memilih saham yang bagus, sebagai investor kita perlu mengetahui apa saja faktor-faktor yang menjadi katalis terhadap kinerja perusahaan. Jangan sampai, kita hanya melihat permukaan saja, tetapi tidak masuk lebih dalam untuk mengetahui hal-hal krusial.

Berikut disampaikan, hal-hal yang menjadi faktor penentu kinerja MYOR:

  1. Efisiensi Operasional
    MYOR terus berinvestasi dalam teknologi dan optimalisasi proses produksi untuk meningkatkan efisiensi. Pembukaan dua pabrik baru diharapkan dapat menambah kapasitas produksi dan memenuhi permintaan yang meningkat di pasar domestik dan internasional.
  2. Moat Perusahaan
    Mayora memiliki keunggulan kompetitif melalui portofolio produk yang kuat, merek-merek yang dikenal luas, dan distribusi yang efisien. Selain itu, penetrasi pasar global memberikan diversifikasi geografis yang mengurangi risiko ketergantungan pada pasar domestik.
  3. Strategi Harga dan Margin
    Keberhasilan MYOR dalam menyeimbangkan kenaikan harga bahan baku dengan strategi penetapan harga akan menjadi kunci untuk memulihkan margin laba kotor. Jika MYOR berhasil menjaga daya beli konsumen sambil meningkatkan harga jual, perusahaan dapat mempertahankan profitabilitas.
  4. Pemulihan Kurs Dolar AS
    Penguatan kembali dolar AS terhadap rupiah dapat memberikan dorongan bagi laba bersih MYOR di 4Q24, mengurangi dampak kerugian kurs pada kuartal sebelumnya.

Kinerja Masa Lalu

Secara kinerja, sebenarnya dalam 5 tahun terakhir MYOR gak buruk-buruk amat, hanya saja tidak secemerlang sektor atau industrinya. MYOR cenderung mengalami tekanan pada margin, hal ini menandakan efisiensi operasional perlu mendapat perhatian kita sebagai investor.

Bisa jadi, efisiensi itu sebagai Moat perusahaan, karena setinggi apapun penjualan jika biaya tidak dimanage dengan baik maka margin akan semakin tergerus. Hal ini juga yang sering luput dari perhatian para investor, terutama yang hanya melihat jumlah net profit tanpa membandingkan rasio secara periodik serta membandingkan dengan sektor dan industri sejenis.

Konsensus Analis

Keystats dan Comparison

Berdasarkan informasi dari Stockbit (keystat dan comparison), tahun 2024 memang menghadapi tantangan kinerja (net income yang cenderung menurun). Secara valuasi, MYOR juga lebih tinggi dari Industri dan sektoralnya. PE Annualized MYOR 12,21x (ICBP 12,8x dan GOOD 12,21x, Bandingkan dengan Sektoral 14,43x dan Industri 13,33x).

Dalam 5 tahun terakhir, secara PE Histori MYOR juga cenderung berada dibawah rata-rata atau lebih tepatnya di garis -1 PE Standard Deviation. Rata-rata PE dalam 5 tahun 28x itu overvalue ya gaes meskipun tertinggi +2 SD sebesar 51x dan +1 SD sebesar 39x. Selengkapnya bisa Anda cek gambar ya…

Prospek Masa Depan

Meski menghadapi tantangan pada 2024, MYOR memiliki beberapa katalis positif, yang tentu saja ini menjadi hal yang patut kita ulik bersama, jadi kita tunggu saja kiprah mereka di tahun 2025 ya…

  • Inovasi Produk: Mayora terus meluncurkan produk baru untuk menangkap peluang pasar. Strategi ini memungkinkan perusahaan memperluas segmen konsumen.
  • Ekspansi Internasional: Fokus pada pasar ekspor memberikan diversifikasi pendapatan yang penting. Negara-negara seperti Filipina, Vietnam, dan negara-negara Afrika menunjukkan potensi pertumbuhan tinggi.
  • Pemulihan Margin: Upaya untuk mengendalikan biaya operasional dan strategi pricing dapat meningkatkan margin pada 2025.

Kesimpulan

Jadi, setelah mengelaborasi berbagai data dan informasi, maka saya dapat simpulkan bahwa MYOR saat ini menghadapi tantangan margin laba dan tekanan eksternal lainnya. Namun, dengan rekam jejak pertumbuhan yang solid, strategi diversifikasi, dan inovasi yang berkelanjutan, MYOR tetap memiliki prospek menarik untuk jangka panjang.

Sebagai investor, kita perlu kritis dan terus memantau perkembangan margin laba kotor dan strategi perusahaan dalam menghadapi kenaikan harga bahan baku. Karena hal ini sangat menentukan kierja emiten kedepan, bayangkan jika kinerja meningkat, maka harga saham juga akan mengikuti.

Bagi investor dengan perspektif jangka panjang, menurut pendapat saya pribadi, saham MYOR dapat menjadi pilihan menarik di sektor consumer goods yang sifatnya defensif, terutama jika perusahaan berhasil mengelola tantangan operasionalnya dan memanfaatkan peluang pertumbuhan di pasar global.

Jadi, gimana menurut mu sobat investor apakah kamu tertarik untuk dengan saham MYOR? Jangan lupa, selalu lakukan analisis secara mendalam sebelum mengambil keputusan investasi pada satu saham, dan informasi dalam tulisan ini hanya bersifat umum dan sarat dengan subjektivitas.

Jika ada sanggahan, kamu bisa sampaikan di kolom komentar ya,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *